CHAPTER 2
~~~***~~~
“Katakan padaku ini semua hanyalah
fatamorgana”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
“Oke, aku tahu kau bingung dan banyak sekali
yang ingin ditanyakan. Aku akan menjelaskannya lagi,” Lanjut Keito, ia
mengambil satu tarikan nafas lalu menghembuskannya. Mengambil anacang-ancang
kembali untuk bercerita.
“Vampir. Satu kata, kau bisa membayangkannya.
Itu semua ada. Dan Vampir yang menjelma menjadi manusia juga ada, tapi kau
tidak bisa mengetahuinya karena Vampir sangat cerdas menyembunyikan
identitasnya, dan tak semua Vampir sejahat meminum darah manusia. Ya, mereka
meminum darah tapi bukan manusia. Jadi, jika ada yang mengatakan Vampir meminum
darah manusia itu sa—“
“Tunggu-tunggu!!”
“Jangan menyela dulu!”
“Tidak tidak! Tunggu dulu, Keito! Tadi kau
mengatakan ‘tapi kau tidak bisa mengetahuinya karena Vampir sangat cerdas
menyembunyikan identitasnya’ apa maksud dari kjata ‘kau’ ? Hanya aku ?” Otaknya
bekerja mencerna satu per satu kata yang Keito lontarkan dan ia menemukan satu
kata yang membuatnya ragu.
“… Ya hanya kau. Karena aku Vampir,” Ujar
Keito, ia dapat melihat Yuri mendelikkan matanya terkejut.
“HAH?!”
“Tunggu! Tunggu!—“
“Jadi selama ini elu Vampir?!”
“TUNGGU DULU, BEGO!” Keito yang selama ini berbicara halus dan lembut kali ini
kudu mengeluarkan suara kerasnya, “Vampir bukan seburuk yang kau bayangkan! Aku
dan Yuto adalah Vampir, kau harus terbiasa, Vampir tidak meminum darah manusa,
kecuali… Jika mereka sudah bersuami istri, sang suami biasanya membutuhkan
darah sang Istri sebagai vitamin, dan sang Istri mengantisipasi kekurangan
darah harus meminum obat penambah darah khusus vampire,” Keito memerhatikan
Yuri lekat-lekat, “Hei! Jangan takut! Semakin kau takut pikiranmu semakin di
hantui oleh vampire!” Tegur Keito melihat raut muka Yuri semakin lama semakin
takut.
“Begini saja, deh, kau akan ku bawa ke dunia Vamp agar kau tahu seluk-beluk dunia
itu seperti apa daripada kau selalu di hantui ketakutan kaum kami,” Jelas Keito
“Hah?!”
“Dunia Vamp memang hanya bisa di huni oleh
darah vampire saja, tapi aku tahu kau bisa masuk kesana,” Ujar Keito, ia
tersenyum penuh makna.
Yuri bingung, menaikkan satu alisnya, “Aku?
Aku bukan vampire, Keito,” Jawab Yuri dengan nada sedikit ketakutan.
“Ya, bagimu, tapi aku tahu kau bisa masuk,
khusus untukmu,” Keito tersenyum penuh makna, kembali Yuri merasa curiga dengan
Keito, otak cerdasnya tak dapat di tipu semudah itu. Tapi Yuri percaya bahwa
apa yang di katakan Keito apa itu dunia Vamp adalah benar.
Tak ada yang tahu bahwa pasangan
Okamoto-Nakajima ini menyimpan sesuatu yang besar dan sedang melakukan sebuah
rencana.
~~~***~~~
“Apakah aku vampire ?”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disinilah Yuri berada, ia harus rela
bolos jam pelajaran ketiga hingga terakhir hanya untuk datang ke dunia Vamp
bersama dengan Yuto dan Keito. Bukan tipe Yuri, tapi demi mengubur rasa
takutnya ia harus melihat dan merasakan dunia itu secara langsung.
Yuto, Keito, dan Yuri baru saja tiba
di dunia Vamp saat teleportasi tadi. Keito hendak mengajak mereka berjalan
namun dari arah jam sebelas terdapat beberapa pasukan kerajaan datang dengan
menaiki kuda.
Keito
bingung, Yuto tersenyum miring, sedangkan Yuri sedikit ketakutan hingga menarik
ujung jubah vampire Yuto.
“Tadaima, Papa,” Ucap Yuto, membuat Yuri
terkejut.
Disana
terlihat pria jangkun yang menaiki kudanya paling depan, dia adalah Papa Yuto, jabatannya
sebagai menteri kerajaan di dunia Vamp. Tubuhnya tinggi seperti anaknya dan wajahnya
yang sudah tua masih terlihat tampan dan segar.
“Yuto?
Keito? Kau membawa seseorang, hm?” Tanya Nakajima-san dengan nada
intimidasinya.
“Kore wa, hime-sama desu! Fuyu-hime desu,”
Jawab Keito tegas seraya tersenyum layaknya telah memenangkan sebuah lotre.
Nakajima-san
terdiam sejenak, Yuri dapat menyimpulkan reaksi dari Nakajima-san adalah
terkejut karena ucapan Keito. Pasti ucapan Keito menyangkut tentang dirinya,
dan yang Keito ucapkan tadi seperti sebuah kode.
“Baik,
Keito, sebelumnya aku harus mengambil sampel darahnya terlebih dahulu,” Ujar
Nakajima-san—sebelumnya telah turun dari kudanya—dan mendekati Keito yang
tersenyum kemenangan dan sedikit angkuh.
“Setelah
itu kau akan bawa dia ke Istana itu, deshou?”
Tanya Keito seakan mengenai jackpot yang
ada di dalam diri Nakajima-san.
“Papa
tidak perlu ikut campur, Ini adalah skenario kita, aku tidak mau Papa
menghancurkannya hanya dia adalah Fuyu-hime,”
Lanjut Yuto, ia juga sama tersenyumnya dengan Keito.
Yuri
berfikir kritis, walaupun ia tidak mengerti percakapan mereka, ia dapat
menyimpulkan bahwa mereka bertiga sepertinya sedang adu mulut. Seperti dua
orang telah menemukan anak yang hilang namun seorang polisi menyadari bahwa
anak hilang tersebut tidak segera dilaporkan di pihak yang berwajib, malahan,
kedua orang itu sedang melakukan ‘permainan’ kepada anak hilang tersebut hingga
akhirnya anak yang hilang itu diserahkan kepada pemilik aslinya.
Dan
anak yang hilang itu adalah dia.
Sudut
bibir Nakajima-san berkedut, lalu ia tersenyum miring, berusaha menyembunyikan
rencananya yang dikatakan Keito tadi, “Apa maksudmu, anakku?” Tanyanya dengan
nada—sok—lembut
Yuto
tersenyum miring, “Disaat seperti ini kau menganggapku anak. Bagaimana jika
lima menit ke depan? Bagaimana dengan Raiya? Apakah kau sudah memberikannya
makan? Memberikannya minum? Apakah ia sudah mendapat gizi yang cukup? Ck,
sudahlah! Ini temanku, namanya Chinen Yuri, ia juga vampire kau tak perlu
menyurigainya!” Ujar Yuto dengan penuh penekanan.
Yuri
bisa melihat urat-urat leher Yuto yang bermunculan menandakan anak laki-laki
itu tak punya masa lalu yang baik dengan keluarganya sendiri termasuk dengan
Papanya. Dan sepertinya Nakajima-san dengan Yuto dan Keito mempunyai hubungan
serius yang harus melibatkan adu mulut saat mereka bertemu.
“Maafkan
kami, Tuan, tapi kami memang harus mengambil sampel darahnya, membuktikan
kepada sang Raja bahwa dia adalah vampire, dan sambil menunggu hasil, teman
kalian harus kami tahan dahulu,” Kali ini prajurit lain yang angkat bicara.
Yuto
dan Keito saling tatap, berbicara dalam batin sampai akhirnya salah satu angkat
bicara, “Baiklah, tapi jika hasilnya adalah positif Vampire, maka kalian harus
membebaskannya dan mengantarnya kepada kami,” Jawab Keito.
“Tanpa
basa-basi tanpa dipertemukan dengan pihak kerajaan, kalian dapat memberikan
sampel darahnya saja tanpa membawa pemiliknya,” Sambung Yuto.
“Dan
kami disini hanya membawa teman kami berjalan-jalan sebentar di dunia Vamp lalu
membawanya pulang, karena dia sangat takut dengan Vampire maka aku berniat
memberi tahu seluk-beluk dunia Vampire,” Sambung Keito. Yuto dan dia saling
menyambung percakapan tak memberi kesempatan kepada pria-pria penjaga Istana di
depannya kesempatan berbicara.
Para
prajurit saling bertatap dan saling berbicara satu sama lain, “Baiklah, jika itu
mau kalian, tapi setelah ini, Yuto, kau harus pulang,” Ujar Nakajima-san pada
akhirnya, ia tak mau memperpanjang masalah ini apalagi dengan anaknya sendiri,
tidak akan selesai karena Yuto adalah orang yang pandai beradu mulut.
Keito
lalu menatap Yuri, “Yuri, sepertinya planning
kita sedikit terhambat, kau harus diambil sampel darahnya terlebih dahulu
untuk di teliti apakah kau Vampire atau tidak,” Ujar Keito menjelaskan.
Kening
Yuri berkerut, “Tapi katamu aku adalah vampire?” Tanyanya dengan nada sedikit
ketakutan.
Keito
tersenyum meyakinkan, “Kau memang Vampire, sayang. Tapi, pihak Kerajaan tak
mempercayai sebelum ada bukti, maka kau harus di suntik untuk di ambil sampel
darahnya. Tapi kita berdua sudah meyakinkan mereka bahwa setelah sampel darahmu
di ambil kau harus di kembalikan kepada kami. Tidak usah takut, jika masih ada
kita berdua disini, kamu aman,” Ujar Keito meyakinkan.
Yuri
tersenyum bahagia. Entah kenapa perasaannya kepada Yuto dan Keito di bumi dan
di dunia Vamp berbeda. Ia merasa aman dan nyaman saat di dunia Vamp. Kata Yuto
yang tak sengaja keceplosan saat mereka hendak ke dunia Vamp tadi, umurnya
dengan umur mereka berdua terpaut jauh.
~~~Flashback On~~~
Yuri dan Keito saat ini masih sama
keberadaannya, mereka berdua berada di rooftop sekolah sembari menunggu
seseorang yang tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Sampai ketika..
“Yo! My
Lovely Wife!” Teriak laki-laki bertubuh
layaknya titan dengan parasnya yang tampan. Itu kakak kelas Yuri dan Keito,
Nakajima Yuto.
“Yuto no
baka! Sudah ku bilang jangan disebut!”
Tegur Keito saat mendengar Yuto memanggilnya ‘My Lovely Wife’
“Woii!! Kalem-kalem! Tadi
Nakajima-senpai bilang apa?” Tanya Yuri tak bisa santai.
“Halo, Chinen! Panggil saja aku
Yuto tak usah pake nama marga sama embel-embel ‘senpai’. Ah… Itu ceritanya
panjang, hehehe…” Ujar Yuto menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Keito mendengus kesal, “Jadi
begini, di dunia Vamp, kita sebenarnya sudah menikah. Dan umur kita aslinya
terpaut jauh denganmu, tapi saat ini kita sedang menyamakan umur yang sama
denganmu,” Jawab dan jelas Keito.
“Hah?!” Yuri tak mengerti hingga
saat mengucapkan kata ‘Hah’ penuh dengan penekanan.
Keito menghembuskan nafasnya sabar,
“Umurku di dunia Vamp genap dua ribu tahun, jika di bumi kau bisa membaginya
dengan seratus. Selisih umur dunia Vamp dengan bumi adalah seratus. Jika Yuto,
ia di dunia Vamp sekarang berumur dua ribu dua ratus tahun. Bisa di simpulkan,
aku dua puluh, Yuto dua puluh dua,” Jelas Keito secara singkat. Untuk
lengkapnnya di butuhkan ilmuwan Matematika untuk menghitung.
Yuri hanya dapat manggut-manggut
mengerti walau sebetulnya otaknya sudah cukup lelah memikirkan dunia Vampire.
Yang di ceritakan Keito barusan adalah silsilah umur dan tadi juga silsilah
diadem. Belum sampai dengan sejarah dunia Vamp, penerus kerajaan, ekonomi,
bangsa, dan lain-lain.
Mending naturalisasi saja, deh,
dari bumi ke dunia Vamp.
Lalu dengan cepat Yuto dan Keito
mengubah seragamnya dengan jubah ala Vampire yang berwarna hitam di luar dan
berwarna merah di dalam. Jubah tersebut di pakai dari menutupi pundak hingga
jatuh ke bawah hingga mata kaki. Dan jubah itu di ikat oleh tali agar dapat
terpakai.
Dan mereka melakukan teleportasi.
~~~Flashback Off~~~
Yuri, Keito, dan Yuto mengikuti para prajurit yang
berjalan terlebih dahulu menuju Istana. Selama perjalanan Yuri mempunyai
firasat tidak enak. Ia yakin bahwa apa yang di katakan Keito akan berbanding
terbalik. Jika pendapat Yuto dan Nakajima-san sedangkan mereka berdua sama-sama
keras kepala dan tiba-tiba Nakajima-san mengalah begitu saja itu tidak mungkin.
Gadis it uterus mencoba berdoa dalam hati, jika memang
benar keadaan akan berbanding terbalik dengan apa yang Keito ucapkan ia sudah
siap. Vampire tidak menyakitkan jika kau bersikap halus. Toh, jika dirinya Vampire berarti ia sama dengan mereka. Dan jika
mereka mempunyai kekuatan magis, seharusnya ia juga sama.
Selang beberapa menit lamanya berjalan menuju Istana.
Saat Yuri hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam Istana, Keito sempat
menarik tangannya.
Keito tersenyum, “Go
Better! Trust me,” Ujar Keito.
Dan
Yuri hanya menanggapinya dengan satu anggukan semangat dan tersenyum
meyakinkan, berbanding terbalik dengan hatinya. Sekilas Yuri melirik Yuto yang
sedang menatap tajam Nakajima-san, ia tak mau menganggu laki-laki tersebut ia
lebih baik langsung memasuki Istana.
Di
dalam sana Yuri di giring dua dayang kerajaan menuju laboratorium kerajaan
untuk di periksa lebih lanjut. Selama perjalanannya menuju laboratorium ia tak
menyadari bahwa ada seseorang yang sangat berharga bagi kerajaan sedang
mengamatinya.
“Dare ?”
Orang
itu hendak menghampiri Yuri yang sedang di giring oleh dua dayang, namun
seseorang menghentikannya.
“Jangan,
Yang Mulia!”
Orang
yang di panggil ‘Yang Mulia’ tersebut menoleh dan memberi tatapan tajam kepada
oarng yang telah menghentikannya.
“Kau
ingin tahu siapa dia? Sebentar lagi kau akan tahu siapa dia,” Ujar orang yang
memanggil ‘Yang Mulia’ tadi.
Orang
yang di panggil ‘Yang Mulia’ tadi mengerutkan keningnya, “Apa maksudmu,
Nakajima-san?” Tanyanya.
Nakajima-san
tersenyum miring, “Aku mendapat cerita dari menantuku langsung bahwa anak
tersebut sangat spesial. Ia dapat menyesuaikan tempat sesuai apa yang ia
tempati dan rasakan. Dan kau tahu Ratu siapa yang mempunyai karakteristik
seperti itu?” Tanya Nakajima-san.
Orang
itu berpikir sejenak lalu mendelik terkejut, “Fuyu-hime-sama?!” Jawabnya.
“Jackpot! Aku menemukannya!” Ujar
Nakajima-san tersenyum penuh kemenangan.
“Uso da yo! Aku tak pernah melihatnya
selama ini,” Sangkal orang itu.
(Ribet
teung mari kita panggil Ryosuke saja wkwk)
“Oujisama, apakah kau sudah lupa
sejarahmu? Dia anak Fuyu dan konon dahulu saat Fuyu mengandung hingga
melahirkan ia menyembunyikan semuanya dari Yang Mulia Raja Veron dan membuang
anak tersebut di bumi. Raja Veron saat itu sangat marah saat mengetahui bahwa
anaknya di buang di bumi ia lalu membunuh Fuyu. Dan memerintahkan keturunan
Haru, termasuk dirimu untuk menemukannya dan menikahinya. Karena hanya satu
keturunan yang di miliki oleh Fuyu dan dia abadi hingga sekarang, kecuali jika
ia memutuskan untuk bunuh diri,” Jelas Nakajima-san menceritakan sedikit
sejarah terbentuknya dunia Vamp.
“Jadi,
dia lebih tua dari aku?” Tanya Ryosuke.
“Logisnya
begitu. Zaman ke zaman berubah, tak ada yang bisa menemukan keturunan Fuyu lalu menghapus peraturan dimana keturunan
yang belum di temukan zaman dahulu akan di anggap tidak ada dan umurnya tetap
akan lebih muda entah berapa itu tergantung orang yang di temuinya. Dan suatu
saat anakku bercerita bahwa Istrinya menemukan seorang teman dengan bau darah
keturunan Fuyu, setelah di selidiki ternyata memang benar. Ah… Sayang sekali
anakku saat itu sudah menikah dan tak bisa memiliki keturunan Fuyu itu.
Sekarang saatnya giliranmu, Oujisama,”
Jelas Nakajima-san dengan tersenyum miring dan penuh kemenangan.
Sudut
bibir itu tertarik ke atas, “Menarik,”
~~~***~~~
Hope you like it! Jangan lupa kunjungi wattpad milik Rina, ya~ lagi ada open komunitas tuh.. Siapa saja yang suka menulis dan sangat suka idol-idol Johnny's Assocoiates, kalian bisa join menulis di komunitas Rina ^^
Yaitu dengan menulis fanfiction, karakter bukan hanya Hey! Say! JUMP saja, seluruh Johnny's bisa dan seluruh aktris/aktor Jepang bisa dimasukkan, loh! Tapi masih berbau Jepang, ya...
Buruan~ join komunitasnya! Semakin lama readers semakin dekat peluang sebagai penulis ^^
Link Wattpad : https://www.wattpad.com/user/BlackShadow_S
Link Komunitas : https://www.wattpad.com/user/JEFandom
Batas waktu sampai long weekend (Mei-Juni)
~Arigatou Gozaimasu~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar